Wilayah Komunitas Adat Cek Bocek Reen Sury
Survei dan pemetaan batas-batas wilayah Komunitas Adat Cek Bocek dilakukan selama 8 (delapan) hari yang terbagi atas 3 kelompok dari komunitas Cek Bocek dan satu kelompok dari komunitas Dodo. Secara teknis pengambilan data batas wilayah Adat Cek Bocek Selesek Rensury seperti dibawah ini :
1. Kelompok barat dimulai dari titik Ponto Lutuk Mesinga menuju arah selatan sampai di Nanga (muara) Senare. Route yang dilalui memtotong lembah dan punggungan bukit, diantaranya ponto lang antung, ponto kemulan hingga ke bolon (pegunungan) selampang. Dilanjutkan dengan menuruni songe (sungai) Sengane hingga di nanga (muara) Sangane laut selatan atau Samudera Hindia.
2. Kelompok timur dan utara, titik awal dimulai dari lereng selatan ponto liang kuning (1.133 m dpl) kemudian menuju ke ponto jelutuk (922 m dpl) dan berbelok ke arah selatan sampai di pertemuan sungai/remung songe (muara sungai) yang membentuk aliran sungai utama songe sengane. Dari remung songe ke barat sedikit menyusuri punggungan bukit menuju pontok malat terus ke selatan hingga di ponto sampar todak. Dari lokasi ini terus keselatan hingga di tepi pantai, tepatnya di nanga baru (muara). Kelompok ini kembali ke titik awal untuk melanjutkan pengambilan titik di bagian utara. Dari ponto liang kuning ke arah timur melewati ponto selinung (912 m dpl), jalit kamdek hingga di lutuk meringa sebagai titik awal kelompok barat.
3. Kelompok selatan mulai dari nanga songe sengane menuju ke arah barat menyusuri pantai hingga ke nanga songe senare. Sepanjang penyusuran pantai tercatat sebanyak 38 buah nanga (muara) dan 8 buah lubang goa. Nanga-nanga yang sudah ada namanya tercatat sebanyak 34 buah, baik yang besar maupun yang kecil, diantaranya :
• Nanga songe besar, yaitu nanga songe sengane, nanga songe sompe dan nanga songe senare,
• Nanga songe kecil dari timur ke barat, yaitu nanga songe linur, nanga songe baru, nanga liang gluni, nanga liang pangi, nanga liang song, nanga uha, nanga ampen, nanga labus, nanga baru faran, nanga liang bage, nanga selagan, nanga tepangar, nanga songe teruntum, nanga songe tango, nanga songe sekulit, nanga songe song, nanga songe tempur, nanga songe liku, nanga songe pea, nanga songe sedo, nanga songe temawa, nanga liang uja, nanga kobar, nanga lepang, nanga lasar, nanga gola mate, nanga songe tepesa, nanga songe sepi, nanga songe semaru, nanga songe panan dan nanga songe tapang,
• Nama-nama liang yang tercatat, yaitu liang gluni, liang pangi, liang song, liang bage dan liang uja.
Servei dan pemetaan tata batas wilayah Adat Cek Bocek menggunakan peralatan GPS dengan panduan peta Rupa Bumi dari Badan Survei dan Koordinasi Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) sekala 1 : 25.000. pada setiap jalur yang dilalui ditandai dengan cat berwarna merah. Setelah masing-masing kelompok selesai melakikan pengambilan titik-titik GPS, langsung menuju brang Panas dan brang Sepakat (songe Dodo) dilokasi pemukiman lama, termasuk kelompok kominitas dari Lebangkar. Dilokasi inilah seluruh kelompok membaur untuk mengambil titik-titik perkuburan dan menginventarisasi peninggalan-peninggalan yang masih dapat di identifikasi.
Proses pemetaan tata batas wilayah dari survei hingga pengolahan data, dilakukan mulai dari tanggal 30 Maret – 9 April 2010. Hasil survei tata batas wilayah Komunitas Adat Cek Bocek Selesek Reen Sury (CBSR), luasnya lebih kurang 29.000 ha.
Batas-batas wilayah Komunitas Adat Cek Bocek Selesek Reen Sury, meliputi :
• Bagian utara berbatasan dengan desa Lebin, kecamatan Ropang
• Bagian barat berbatasan dengan desa Tatebal, kecamatan Lunyuk
• Bagian selatan berbatasan dengan pantai selatan, Samudera Hindia
• Bagian timur berbatasan dengan desa Lebangkar, kecamatan Ropang.
Pemerintahan Adat Cek Bocek Selesek Reen Sury sudah terstruktur dengan baik mengingat komunitas sangat menyadari budaya dan peninggalan sejarah yang sangat tinggi sehingga norma-norma hukum didalam kehidupan komunitas masih berjalan dengan baik secara turun temurun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar